Senin, 11 April 2011

Flexi Justru Ingin Bersaing dengan Esia

VIVAnews - Isu konsolidasi PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) untuk mengelola bisnis operator selular berbasis teknologi code division multiple access (CDMA) hingga saat ini masih simpang siur.

Bakrie Telecom dan Telkom dikabarkan akan menggabungkan layanan selular berbasis CDMA, yakni Esia dan Flexi.

Namun, manajemen Telkom melalui Divisi Telkom Flexi enggan berkomentar tentang rumor tersebut. Bahkan, Telkom menginginkan adanya kompetisi di bisnis layanan selular berbasis CDMA itu.

"Divisi saya (Telkom Flexi) belum diutak-atik. Saya tidak tahu-menahu soal konsolidasi. Itu urusan di 'langit', urusan 'bapak' saya (jajaran direksi)," kata Executive General Manager (EGM) Divisi Telkom Flexi Triana Mulyatsa saat dikonfirmasi VIVAnews di Jakarta, Rabu 24 Maret 2010.

Menurut Triana, dirinya belum pernah diajak manajemen untuk membicarakan isu konsolidasi tersebut. "Saya belum pernah diajak meeting untuk persoalan ini," ujar Triana.

Dia menjelaskan, isu konsolidasi Esia dengan Flexi muncul karena rencana Bakrie Telecom sendiri. Triana mengaku isu tersebut sempat nyaring terdengar.

"Tapi, kami menganggapnya guyonan saja. Buktinya sampai sekarang belum ada pergerakan apa-apa. Saya sendiri menginginkan adanya kompetisi," tutur dia.

Meski demikian, wacana konsolidasi merupakan urusan direksi. "Nggak sampai menyentuh saya. Mau konsolidasi dengan siapa, saya tidak mau ikut campur. Saya ikut saja," ujarnya.

Sebelumnya, manajemen Bakrie Telecom juga mengaku belum berencana untuk menggabungkan produk perseroan bermerek dagang Esia dengan Flexi.

"Belum ada pembicaraan apa-apa. Isu itu juga sudah lama 6-9 bulan lalu," kata Direktur Utama Bakrie Telecom Anindya N Bakrie ketika dikonfirmasi VIVAnews.

Anindya juga membantah jika kedua perusahaan akan membentuk usaha patungan (joint venture) untuk mengelola bisnis CDMA. "Apalagi ke arah sana (membentuk perusahaan patungan). Informasi yang berkembang memang simpang siur," ujar dia.

Meski demikian, menurut Anindya, konsolidasi di industri telekomunikasi ke depan bisa saja terjadi. Hal itu terlihat dengan proses konsolidasi yang telah dilakukan oleh beberapa operator telekomunikasi.

"Kalau untuk industri memang terbuka peluang konsolidasi," tuturnya.

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar